Thursday 26 November 2015

Komputerisasi Rumah Sakit Perlukah?

Dalam era globalisasi sekarang ini, Rumah Sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Hal ini berarti bahwa Rumah Sakit harus melakukan kebijakan‐kebijakan strategis antara lain peningkatan kinerja dan pelayanan, efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, dan SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, dan efisien.
Pemanfaatan teknologi informasi menggunakan sistem yang baik merupakan solusi paling tepat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas, pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Kebutuhan sistem informasi pada Rumah Sakit bahkan telah ditetapkan sebagai suatu kewajiban, seperti yang tertuang pada Undang‐Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, pasal 52 ayat 1:
“Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”

SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang dibangun secara Terintegrasi dan menyeluruh di semua unit kegiatan di kemas ke dalam sebuah paket sistem aplikasi yang terpadu untuk mengelola proses bisnis Rumah Sakit, yang dihubungkan secara on‐line pada semua fungsi pelayanan Rumah Sakit, mulai dari transaksi pendaftaran, perawatan, pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemberian obat, sampai dengan chek‐out pasien, serta kegiatan keuangan, akuntansi, pengelolaan piutang, stock barang/obat, hutang, manajemen asset, gizi, sterilisasi, laundry, kepegawaian, dan fungsi lainnya.
Secara Umum, modul dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dinamakan paket SIMRS Terintegrasi yang dirancang dan dikembangkan dengan Business Process Requirement Rumah Sakit Umum sebagai acuan, dan dapat dilakukan Kustomisasi Aplikasi sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit.
Peningkatan kinerja dan pelayanan, dan ketersediaan SIMRS sebagai penunjang, diharapkan akan meningkatkan Key Performance Index (KPI) Rumah Sakit.

Sasaran :
a. Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan operasional, dan standard praktek kedokteran yang baik dan benar.
b. Mendukung proses dokumentasi yang auditable dan accountable.
c. Mendukung pemasaran jasa Rumah Sakit dengan meningkatkan mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
d. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Manajemen Rumah Sakit.
e. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam Rumah Sakit.
f. Meningkatkan akses Rumah Sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lainmitra usaha potensial seperti Pedagang Besar Farmasi, Peserta BPJS, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan kesehatan kepada karyawannya, dll.
g. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit.

Tujuan  Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah:
a. Terpenuhinya kebutuhan aplikasi front office hingga back office untuk menjamin kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
b. Terpenuhinya kebutuhan aplikasi untuk mendukung penerapan INA‐DRG (diagnostic Related Group) dan klaim pelayanan BPJS, serta klaim pihak ketiga dan/atau asuransi lainnya.
c. Tersedianya aplikasi untuk mengambil keputusan manajemen (Dashboard) dalam bentuk Decision Supporting System.
d. Terpenuhinya perlindungan dan keamanan database pasien dan informasi Rumah Sakit lain dari bencana (disaster recovery) maupun pemanfaatan dan/atau pengrusakan oleh pihak pihak yang tidak diinginkan (hackers).
e. Terwujudnya integrasi informasi semua unit pelayanan.