tag:blogger.com,1999:blog-67735134023296986882024-03-19T11:27:05.148+07:00PROGRAM RUMAH SAKIT | SIM Rumah Sakit (SIMRS)SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen untuk Rumah SakitDjanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-68313090157240630882015-11-26T09:50:00.000+07:002015-11-26T09:56:46.717+07:00Komputerisasi Rumah Sakit Perlukah?<div style="text-align: justify;">
Dalam era globalisasi sekarang ini, Rumah Sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Hal ini berarti bahwa Rumah Sakit harus melakukan kebijakan‐kebijakan strategis antara lain peningkatan kinerja dan pelayanan, efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, dan SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, dan efisien.<br />
Pemanfaatan teknologi informasi menggunakan sistem yang baik merupakan solusi paling tepat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas, pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Kebutuhan sistem informasi pada Rumah Sakit bahkan telah ditetapkan sebagai suatu kewajiban, seperti yang tertuang pada <a href="http://simrs.net/download/category/3-kumpulan-peraturan-uu-rs" target="_blank">Undang‐Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit</a>, pasal 52 ayat 1:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>“Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”</b></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://simrs.net/" target="_blank">SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)</a> yang dibangun secara Terintegrasi dan menyeluruh di semua unit kegiatan di kemas ke dalam sebuah paket sistem aplikasi yang terpadu untuk mengelola proses bisnis Rumah Sakit, yang dihubungkan secara on‐line pada semua fungsi pelayanan Rumah Sakit, mulai dari transaksi pendaftaran, perawatan, pemeriksaan laboratorium, radiologi, pemberian obat, sampai dengan chek‐out pasien, serta kegiatan keuangan, akuntansi, pengelolaan piutang, stock barang/obat, hutang, manajemen asset, gizi, sterilisasi, laundry, kepegawaian, dan fungsi lainnya.<br />
Secara Umum, modul dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit dinamakan paket <a href="http://simrs.net/" target="_blank">SIMRS Terintegrasi</a> yang dirancang dan dikembangkan dengan Business Process Requirement Rumah Sakit Umum sebagai acuan, dan dapat dilakukan Kustomisasi Aplikasi sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit.<br />
Peningkatan kinerja dan pelayanan, dan ketersediaan SIMRS sebagai penunjang, diharapkan akan meningkatkan <i>Key Performance Index</i> (KPI) Rumah Sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sasaran : </div>
<div style="text-align: justify;">
a. Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan operasional, dan standard praktek kedokteran yang baik dan benar.<br />
b. Mendukung proses dokumentasi yang auditable dan accountable.<br />
c. Mendukung pemasaran jasa Rumah Sakit dengan meningkatkan mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.<br />
d. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Manajemen Rumah Sakit.<br />
e. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam Rumah Sakit.<br />
f. Meningkatkan akses Rumah Sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lainmitra usaha potensial seperti Pedagang Besar Farmasi, Peserta BPJS, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan kesehatan kepada karyawannya, dll.<br />
g. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tujuan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah:<br />
a. Terpenuhinya kebutuhan aplikasi front office hingga back office untuk menjamin kelancaran pelayanan kepada masyarakat.<br />
b. Terpenuhinya kebutuhan aplikasi untuk mendukung penerapan INA‐DRG (diagnostic Related Group) dan klaim pelayanan BPJS, serta klaim pihak ketiga dan/atau asuransi lainnya.<br />
c. Tersedianya aplikasi untuk mengambil keputusan manajemen (Dashboard) dalam bentuk Decision Supporting System.<br />
d. Terpenuhinya perlindungan dan keamanan database pasien dan informasi Rumah Sakit lain dari bencana (disaster recovery) maupun pemanfaatan dan/atau pengrusakan oleh pihak pihak yang tidak diinginkan (hackers).<br />
e. Terwujudnya integrasi informasi semua unit pelayanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-33283847916449205512010-06-24T14:26:00.004+07:002015-11-26T09:32:10.517+07:00SIMRS Terintegrasi | SIMRST<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.simrs.co/index.php/site/DetailGallery/6" target="_blank">SIMRS Terintegrasi</a><a href="http://www.simrs.co/index.php/site/DetailGallery/6" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjswNHbzFba95Ij-JTesTWwJG3ZlrF5mm3qk_j8M0x8IyOWBfw5FIVlYNUSrTS5qY3DJddhrNVktWWGVQw3yv8-Zh52mDjwIGFm6Xz-wnKZjcCPSWAC5roZDRK6gLZeQUvZy1izpkHxZs2Y/s320/SIMRS.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: "arial";">SIMRST adalah solusi Teknologi Informasi yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit atau Institusi Kesehatan akan <a href="http://simrs.net/tentang-simrs" target="_blank">Sistem Informasi Rumah Sakit Terintegrasi</a> ( SIMRST ) yang handal. SIMRST dikembangkan secara seksama dan dalam jangka waktu riset yang cukup panjang untuk dapat meng-capture berbagai jenis Rumah Sakit dan Institusi Kesehatan dengan segala bentuk anatomi organisasi Rumah Sakit yang beragam, sehingga SIMRS-T dapat secara fleksibel disetel sesuai dengan kebutuhan masing-masing Rumah Sakit yang berbeda-beda.</span></span><br />
<span style="font-family: "arial"; font-size: 85%;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial"; font-size: 85%;">Kemudahan adalah kata kunci slogan kami, karena tanpa kemudahan maka SIMRST tidak akan dapat diimplementasikan dengan baik, kemudahan akses sudah pasti karena solusi kami berbasis Deskstop sehingga dapat diakses dari mana saja dan kapanpun, selain itu kemudahan yang kami kembangkan termasuk juga kemudahan navigasi dan kontrol dari aplikasi SIMRST dalam prespektif pengguna bukan programmer dan kami terus meng-improvisasi berdasarkan kebutuhan spesifik pengguna dilapangan, karena peran penting yang pegang peranan juga pada SDM tanpa peran SDM untuk bisa menjalankan SIMRS sebagai SIRS maka semua akan sia-sia dan percuma. Untuk itu pendekatan yang kami ambil adalah dengan Knoweledge Base dan e-learning secara Textual dan Audio/Vsual sehingga penetrasi pemahaman akan lebih cepat tertanam, dan SDM dapat dengan mudah mengakses sumber pengetahuan dari Knoweledge Base center kami 24 jam kapanpun dan dimanapun.</span></div>
<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: arial; text-align: justify;">
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: "arial";">Efisiensi juga merupakan paradigma kami, dimana solusi yang kami gunakan adalah berbasis Open Source, sehingga memangkas banyak biaya, termasuk biaya lisensi, ongkos perawatan, biaya tak terduga seperti epidemi virus yang menyerang komputer-komputer berbasis Operating System komersial tertentu, memangkas biaya pengadaan hardware karena dapat mengunakan hardware low-end disebabkan penggunaan solusi Terminal Server sehingga penggunaan ThinComputer tanpa hardisk (diskless) dapat dimungkinkan, dan pemangkasan pengadaan Data Center ( Server & Storage ) bila klien menggunakan infrastruktur Data Center dari kami, dan banyak lagi efisiensi yang dihasilkan bila mengimplementasi solusi <a href="http://www.simrs.co/" target="_blank">SIMRS Terintegrasi</a> dari kami, sehingga impact dari semuanya juga termasuk penghematan energi.</span></span></div>
<span style="font-size: 85%;"><br /><span style="font-family: "arial";">Sekaranglah waktunya dalam era Green Environment kita menggunakan solusi yang serba efisien, untuk itu pilihan solusi Teknologi Informasi dalam kerangka SIRS pilihan yang tepat adalah penggunaan SIMRTS sebagai SIRS pada Rumah Sakit anda!.</span></span>Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-36634940824417479862010-01-03T23:30:00.000+07:002015-11-26T08:20:36.657+07:00Jenis Rumah Sakit<span style="font-weight: bold;">Rumah sakit umum</span><br />
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">Rumah sakit terspesialisasi</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">Rumah sakit penelitian/pendidikan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><br />Rumah sakit lembaga/perusahaan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">Klinik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.</div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-4993548870390981612010-01-03T12:55:00.000+07:002013-04-02T12:40:13.267+07:00Sejarah Rumah Sakit<div style="text-align: justify;">
Dalam sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani juga dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Æsculapius dibangun pada tahun 291 SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali, ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi Gundishapur di Kerajaan Persia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria untuk pengobatan budak, gladiator, dan prajurit sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan Kristiani turut mempengaruhi pelayanan medis di sana. Konsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula tempat terpisah untuk penderita lepra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk rumah sakit adalah hôtel-Dieu, yang berarti "hostel of God."). Namun beberapa di antaranya bisa pula terpisah dari tempat peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita lepra, kaum miskin, atau musafir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumah sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi pada abad 8 hingga 12. Rumah sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan rumah sakit menjadi lebih sekular di Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17. Tetapi baru pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali memperkenalkan konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika kemudian berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia pada 1751. setelah terkumpul sumbangan £2,000. Di Eropa Daratan biasanya rumah sakit dibiayai dana publik. Namun secara umum pada pertengahan abad 19 hampir seluruh negara di Eropa dan Amerika Utara telah memiliki keberagaman rumah sakit.</div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-73178862608936253032010-01-02T01:47:00.000+07:002013-04-02T12:40:32.380+07:00Tugas dan Fungsi Rumah SakitBerikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :<br />
<br />
* Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,<br />
* Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,<br />
* <br />
<a name='more'></a>Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,<br />
* Melaksanakan pelayanan medis khusus,<br />
* Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,<br />
* Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,<br />
* Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,<br />
* Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,<br />
* Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),<br />
* Melaksanakan pelayanan rawat inap,<br />
* Melaksanakan pelayanan administratif,<br />
* Melaksanakan pendidikan para medis,<br />
* Membantu pendidikan tenaga medis umum,<br />
* Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,<br />
* Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,<br />
* Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,<br />
<br />
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui keputusan dirjen yan medik.Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-22569729682632281282009-12-31T23:48:00.000+07:002013-04-02T12:41:00.033+07:00Terminologi Rumah Sakit<div style="text-align: justify;">
Selama Abad pertengahan, rumah sakit juga melayani banyak fungsi di luar rumah sakit yang kita kenal di zaman sekarang, misalnya sebagai penampungan orang miskin atau persinggahan musafir. Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata Latin, hospes (tuan rumah), yang juga menjadi akar kata hotel dan hospitality (keramahan).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa pasien bisa hanya datang untuk diagnosis atau terapi ringan untuk kemudian meminta perawatan jalan, atau bisa pula meminta rawat inap dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumahsakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care: is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care, both curative and preventive and whose out patient service reach out to the family and its home environment; the hospital is also a centre for the training of health workers and for biosocial research</div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-50702218728517470232009-12-31T11:49:00.001+07:002010-06-24T13:58:08.793+07:00Rumah SakitRumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.<br /><br />Perbandingan antara jumlah ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah. Untuk 10 ribu penduduk cuma tersedia 6 ranjang rumah sakit.Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-70878496053748086332009-12-29T11:54:00.000+07:002015-11-26T08:21:59.726+07:00Komite Etik Rumah Sakit<div style="text-align: justify;">
Komite Etik Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu badan yang secara resmi dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah sakit. KERS dapat menjadi sarana efektif dalam mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di rumah sakit. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a>Ada tiga fungsi KERS ini yaitu pendidikan, penyusun kebijakan dan pembahasan kasus. Jadi salah satu tugas KERS adalah menjalankan fungsi pendidikan etika. Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan kemampuan memahami masalah etika, melakukan diskusi multidisiplin tentang kasus mediko legal dan dilema etika biomedis dan proses pengambilan keputusan yang terkait dengan permasalahan ini. Dengan dibentuknya KERS, pengetahuan dasar bidang etika kedokteran dapat diupayakan dalam institusi dan pengetahuan tentang etika diharapkan akan menelurkan tindakan yang profesional etis. Komite tidak akan mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup kemampuannya. Oleh sebab itu tugas pertama komite adalah meningkatkan pengetahuan anggota komite. Etika kedokteran dewasa ini berkembang sangat pesat.<br />
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia etika kedokteran relatif baru dan yang berminat tidak banyak sehingga lebih sulit mencari bahan bacaan yang berkaitan dengan hal ini. Pendidikan bagi anggota komite dapat dilakukan dengan belajar sendiri, belajar berkelompok, dan mengundang pakar dalam bidang agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang mendalami bidang etika kedokteran. Para anggota komite setidaknya harus menguasai berbagai istilah/konsep etika, proses analisa dan pengambilan keputusan dalam etika. Pengetahuan tentang etik akan lebih mudah dipahami jika ia diterapkan dalam berbagai kasus nyata. Semakin banyak kasus yang dibahas, akan semakin jelaslah bagi anggota komite bagaimana bentuk tatalaksana pengambilan keputusan yang baik. Pendidikan etika tidak tebatas pada pimpinan dan staf rumah sakit saja. Pemilik dan anggota yayasan, pasien, keluarga pasien, dan masyarakat dapat diikutsertakan dalam pendidikan etika. Pemahaman akan permasalahan etika akan menambah kepercayaan masyarakat dan membuka wawasan mereka bahwa rumah sakit bekerja untuk kepentingan pasien dan masyarakat pada umumnya. Selama ini dalam struktur rumah sakit di Indonesia dikenal subkomite/panitia etik profesi medik yang merupakan struktur dibawah komite medik yang bertugas menangani masalah etika rumah sakit. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya anggota panitia ini adalah dokter dan masalah yang ditangani lebih banyak yang berkaitan dengan pelanggaran etika profesi. Mengingat etika kedokteran sekarang ini sudah berkembang begitu luas dan kompleks maka keberadaan dan posisi panitia ini tidak lagi memadai. Rumah sakit memerlukan tim atau komite yang dapat menangani masalah etika rumah sakit dan tanggung jawab langsung kepada direksi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Komite memberikan saran di bidang etika kepada pimpinan dan staf rumah sakit yang membutuhkan. Keberadaan komite dinyatakan dalam struktur organisasi rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat oleh pimpinan rumah sakit atau yayasan rumah sakit. Proses pembentukan KERS ini, rumah sakit memulainya dengan membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepedulian mendalam dibidang etika kedokteran, bersikap terbuka dan memiliki semangat tinggi. Jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan. Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi dokter (merupakan mayoritas anggota) dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan, wakil administrasi rumah sakit, wakil masyarakat, etikawan, dan ahli hukum.</div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6773513402329698688.post-75385972826924268802009-12-28T11:57:00.000+07:002013-04-02T12:42:24.714+07:00Rumah Sakit Dan Perkembangannya di Indonesia<div style="text-align: justify;">
Sejarah perkembangan rumah sakit di Indonesia pertama sekali didirikan oleh VOC tahun 1626 dan kemudian juga oleh tentara Inggris pada zaman Raffles terutama ditujukan untuk melayani anggota militer beserta keluarganya secara gratis. Jika masyarakat pribumi memerlukan pertolongan, kepada mereka juga diberikan pelayanan gratis. Hal ini berlanjut dengan rumah sakit-rumah sakit yang didirikan oleh kelompok agama. Sikap karitatif ini juga diteruskan oleh rumah sakit CBZ di Jakarta. Rumah sakit ini juga tidak memungut bayaran pada orang miskin dan gelandangan yang memerlukan pertolongan. Semua ini telah menanamkan kesan yang mendalam di kalangan masyarakat pribumi bahwa pelayanan penyembuhan di rumah sakit adalah gratis. Mereka tidak mengetahui bahwa sejak zaman VOC, orang Eropa yang berobat di rumah sakit VOC (kecuali tentara dan keluarganya) ditarik bayaran termasuk pegawai VOC.</div>
Djanyhttp://www.blogger.com/profile/10688957327631483406noreply@blogger.com0